Kali ini aku ingin berbagi cerita ama semua. Tentang suatu pengalaman yg bisa dikatakan menarik. Malahan amat bermakna dalam kehidupan ku. Ianya bermula beberapa hari yang lalu, di mana temanku, Suwanto mengajukan soalan, "Kakak maw ga ikut tanding debat? Ada tanding debat di fakultas sastra Sabtu ini. Kalo kita bisa lolos, nantinya akan di sambung hari Minggu.."
Aku hanya mendengarkan soalan itu lalu berpikir. Rencananya aku ama teman2 maw renang pada hari Sabtu. "Jadinya tandingnya itu selesai jam brapa?" Aku menanyakan untuk membuat penilaian selanjutnya. "Ga lama kali la kak, mulai jam 8, dlm jam 4 sore gitu uda abis kok.." lalu aku mengambil keputusan untuk ikut serta karna nantinya aku juga bisa renang jam 4.
Lalu pada hari Kamis aku bertanya lagi ama Suwanto tentang rencana kami. Sebenarnya aku masih ragu2. Karna aku pikir males skali maw ikutan acara2 kayak begitu. Tapi sebenarnya sih, aku maw coba juga. Juga gara2 hari Sabtu ama Minggu kami lagi libur. Jadi, karna ga ada kegiatan, apa salahnya aku ikut serta.
Terus hari Jumat Suwanto ada bilang kalo dia udah mendaftar nama kami. Dan katanya Jumat sore ada sedikit penerangan dari panitia. Tapi aku males ikut karna capek kali pun. Ga perlu pake penerangan segala, awak ikut tanding hanya suka2 kok.
Malam itu Suwa sms aku. Katanya harus pake formal, dan acaranya dimulai jam 8. Aku tidur dengan enak sekali karna ga perlu baca nota seperti hari2 sebelumnya. Ga ada persediaan yang aku bikin untuk tanding besok. Hanya lah istirahat doang.
Hari Sabtu menjelma. Aku hanya membawa 2 biji kamus dan sebuah buku tulis. Kami sampe agak awal, jam 8.15. Dan acaranya hanya dimulai pada jam 9.30 pagi! Lama kali pun nunggunya, dan sungguh ga profesional panitia merancang waktu. Aku sempat palak juga memikirkannya karna udah la bangun awal hari libur, cuman buang2 waktu aja nungguin kayak gini terus. Pada hari itu juga, aku baru ketemu ama Steven. Dia lah anggota tim kami dari Fakultas A. Aku hanya ketemu dia pagi itu, dan kami akan bekerja bersama2 selanjutnya!
Pada rali pertama, kami dipertemukan dengan anak Sastra B. Baaaaaaah, orangnya kok tanding di gelanggang sendiri. Pasti banyak untungnya. Terus orang itu kuliah Sastra Inggris. Aduh la. Judul untuk Preliminary 1 adalah: This House Supports OSPEK in USU. Aduh, dapat sial pulak kami karna kami adalah affirmative side. Aku agak ragu2 juga sih karna uda lama ga ikut debat. Terus, aku pernah ikut debat Bahasa MElayu, bukan Bahasa Inggris. Uda lama kok ga speaking, jadi bahasa inggeris ku hancur kali. Ahhh...nasib2...
Aku jadi 1st speaker. Sumpah, aku lupa apa yang maw dibilang. Greetings, definition, points, semua pun bercelaru. Tapi agak aneh juga karna waktu aku bukak mulut, slanga British yang keluar. Kayak nonton filem2 inggris. HArry Potter sgala macam. Tapi aku juga sempat ga nyangka kalo British style aku kok bagus skali ya. Kebanyaan nonton dvd neh. Hahaha. Hujah2 kami blum bisa menyakinkan juri. Jadi kami kalah. Kami agak depresi dan sempat rasa kesal. Tapi tetap ga bisa merobah kenyataan itu.
Berbekalkan sisa2 semangat yang masih tinggal, kami mencoba sehabis-habisnya dalam Prelimentary 2. Judulnya: This House Would Ban Cigarette Advertising In Any Sport Events. Satu lagi sial. Kami di pihak negative, bermaksud kami menentang judul itu. Memang sih banyak point untuk affirmative. Skali lagi kami berjuang. Kali ini kesemuanya kami agak tersusun dalam melontarkan kata2 dan hujah. Dan tanpa disangka, pihak juri setuju dengan kami gara2 definisi yang telah kami bawakan. Terima kasih ya kamus! Kami menang lalu membina kembali kepercayaan diri untuk rali yang seterusnya. Ada peristiwa lucu yang aku ga bisa lupa. Waktu kami keluar nungguin hasilnya, ada seorang panitia ketemu ama aku di luar. Katanya dia kagum banget dengan cara ku berdebat. Intonasi, gaya serta dialek British yanga ku gunakan. Katanya aku belajar dari mana. Terus ku bilang kalo aku itu hanya nonton muvi aja. Hihi. Terus ku bilang aku dari Malaysia. Wah, tambah kagum lagi la. Katanya semua orang Malaysia ngomong kayak aku ga ya? haha ga la...yang paling aku ga bisa lupa adalah soalannya "Are U an Indian?" mak jaaaaang! Uda la aku pake jilbab, segini imutnya aku kok dibilang orang india? Harus pake pemutih wajah lagi neh...hihi
Nah, pada Preliminary 3, judulnya ialah: This House Would Allow Civilians To Own Firearms. Sumpah, kami sempat lega karna kami menentang. Jadinya banyak point. Stiap hujah kami lontarkan dengan sangat baik serta menyakinkan. Peluang untuk lolos ke Quarter sangat cerah. Tapi langit tak selalunya cerah. Kami kalah. Kekalahan yang benar2 aku ga bisa terima karna kami benar2 yakin bisa menang. Impian untuk maju seterusnya musnah. Tiba2 kami diberi kejutan. Anak Teknik A yang menang berhalangan untuk datang besoknya. Jadi kami diberi peluang untuk maju. Sangat beruntung!
Rupa2nya The Motions untuk debat ini uda diberikan pada hari Jumat. Pantasan la tim lain bisa banyak pointnya. Si Steven pula lupa maw ngasih taw kami. Kalo ga, kami bisa cari bahannya di internet. Jadi sore itu aku pulang dengan keazaman untuk cari bahan. Terakhir, aku tidur aja karna kecapean. Hihi. Baru Minggu pagi bangun awal untuk nyarik bahan. Itu pun sempat 1 jam aja. Suwanto jemputin aku. Kami sarapan lontong bersama2 Kasian kali Suwanto dia lupa bawa uang. Terkejut juga aku kok bisa ga bawa uang kalo keluar karna uang itu penting kali di Medan.
Seperti biasa kami sampe awal. Mujur Steven juga uda nyampei. Terus kami bahas dan diskusi judul2 yang mungkin diangkat. Aku sempat kaget karna mereka semua nyarik bahannya mengikut bagian masing2. Cuman aku aja yang ga nyarik. Aduh, malu deyh! Uda la ga nyarik, aku nonton bulu tangkis Piala Sudirman lagi. Nonton bola Middlesbrough-Aston Villa juga. Haha.
Kami ketemu anak Sastra A. Dibilang orang kalo Sastra A paling jago. Mereka di tangga pertama, kami pula di tangga ke lapan. Itu pun bisa lolos gara2 nasib baik. Judulnya pula: This House Would Make Voting Compulsary For All Citizens. Aduh, bagianku yang harus ku cari bahannya. Aku sangat depressi waktu itu. Terus kami jadi negative. Aduh la...gi mana la bisa menang ya? Akmi memerlukan keajaiban uutuk menang karna Sastra A paling unggul. Kalo menang mungkin karna keberuntungan kami. Dan kalo kami kalah, semua pun tahu kok kenapa kami kalah. Dan kalo kami bisa menang, kami perlu jadi benar2 hebat. KAmi semuanya bermati2an menempuh rintangan kali ini. Hasilnya diumumkan di ruangan debater selepas waktu istirahat.
Waktu istirahat, kami kenalan ama anak Ekonomi A dan Ekonomi B. Jadi kami makan siang bareng. Cakep2 ya anak Ekonomi ini. Haha. Ga banyak yang kami bicarakan karna masing2 masih deg-deg an. Pas selesai, kami ke ruangan untuk mendengar hasil Quarter Round. Seluruh ruangan terkejut mendengar kami menang! kami maju ke Semi Final dong! Tapi sedih kali kami harus ketemu Ekonomi A. Ada anak ganteng namanya Faris. Hehe.
Kali ini judulnya: This House Would Put Drug Users Into Rehabilitation Centers Instead Of Prison. Kami adalah afirmitive. Wah, enak kali la. Banyak kali pun point yang bisa kami bawakan. Kali ini kami sangat berkeyakinan serta memberikan hujah yang sangat bagus. Anak Ekonomi A juga stress berat serta pasrah selepas tandingnya selesai. Kami memang sangat yakin bisa menang. Di ruangan debater, aku, Suwa dan Steven sempat drop saat mengetahui kalo kami kalah! Ya, aku sangat drop! Sangat kesal. Sankin kesalnya aku, kepala ku jadi pusing dan ga bisa diskusi lagi.
Tapi rupanya perjuangan kami masih belum tamat. Ada penentuan untuk juara ke 4 dan juara ke tiga. Judulnya: This House Would Put Condom Vending Machines at USU. Kami skali lagi menjadi affirmative. Aduh, tambah pusing nie. Point pun ga ada. Si Suwa pula uda sesak maw boker. Aku pula pusing. Semangat kami juga malahan drop. Aku juga ga bisa bicara lagi. Terus aku ngomong ga lancar karna sangat pusing waktu giliranku. Waktu reply speech juga malahan makin memburu. Aduh, pasrah aja la. Udah la pointnya sedikit, bicara ga lancar, aku dan Suwa sakit-sakitan pula. Ini adalah penampilan ku yang paling buruk, jauh lebih buruk banding waktu Preliminary 1.
Hasilnya diumumkan di dewan. Juri bilang "It was a tight n though debate. But we have to choose the winner." Aku ama Suwa uda mulai sedih waktu juri bilang kedua2nya adalah imbang dan susah memberikan keputusan. Juara 1 milik Ekonomi A, juara 2 milik Sastra B, dan juara 3 adalah milik KEDOKTERAN A!...ya, milik kami!!! Sungguh ga nyangka kami bisa menang!
Ya, awalnya hanya suka2 bagi ngisi masa lapang. Terus berhasil lolos gara2 bernasib baik. Dan kini jadi juara 3 pula! hahahahaha~
ini adalah rute hasil debat kami:
Kalah(Sastra B)-----Menang(FKM A)-----Kalah(Teknik A)-----Menang(Sastra A)-----Kalah(Ekonomi A)----------MENANG!!!!(Fisip A)
Benarla kata2 orang kalo:
Hidup itu ada jatuh bangunnya.
Hidup ini ibarat roda. Sebentar di bawah dan sebentar di atas.
Kami jatuh, lalu kami bangun lagi. Kami gagal skali lagi untuk bangun, lalu kami jatuh. Tapi kami kuatkan semangat, kami bangun lagi. Dan kini kami mampu BERDIRI. Kami akan teruskan untuk BERJALAN dan kemudian BERLARI!
3 comments:
hehe..
congrats akak..
hebat maa..
huhuh...mantap sihh..
x sangka akak join debate..serba buley la kamu ini..heh
lawak kot...r u from india??hahah..sabo jelah ye cik kak..takpe2 janji ckp british..keh2
nyway..congrat tao!!
waaa...
congrate2..
serba boleh seyh kamoo...
bangga ngan akak ...
ngee=)
luv u...
(",)
p/s kelako laa...org tuh..akak xbals kew ??.. r u blind??...pkai tdg kott..dush2~!!
hahahha
Post a Comment